Buku Referensi berjudul " Teknologi Akuakultur"
Link Pembelian : https://gitalentera.com/book-published/teknologi-akuakultur/
Komunitas Diskusi dan Riset Dunia Perikanan Kelautan
Buku Referensi berjudul " Teknologi Akuakultur"
Link Pembelian : https://gitalentera.com/book-published/teknologi-akuakultur/
Buku Ilmu Pengetahuan Keahliah Budidaya Perairan (Akuakultur) berjudul "Manajemen Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut" (Prinsip & Praktik), ditulis oleh Jimmy Cahyadi dan diterbitkan atas kerjasama Syiah Kuala Press University & Universitas Borneo Tarakan.
Pengarang : Jimmy Cahyadi
Penerbit : Syiah Kuala University Press, 2021
ISBN : 6232643259, 9786232643253
Tebal : 114 halaman
Link Pembelian Gramedia Digital ; https://ebooks.gramedia.com/id/buku/manajemen-82
Ringkasan
Potensi pengelolaan wilayah pantai dan laut yang luas di Indonesia merupakan kesempatan dan sekaligus tantangan dalam kemanfaatannya sesuai dengan visi misi pemerintah Indonesia yang ingin meningkatkan dan mensejahterakan masyarakat melalui pemberdayaan kemampuan mengelola sumberdaya alam pada subsektor produksi perikanan budidaya perairan payau dan laut. Kebijakan perencanaan keruangan kelautan perikanan nasional ini membuat gairah pelaku farm aquaculture pada daerah dan kawasan yang memiliki potensi perikanan budidaya perairan pesisir dan laut. Buku “Manajemen Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut (prinsip dan praktik) ini disusun sebagai satu diantara sumber ilmu pengetahuan berdasarkan referensi hasil-hasil penelitian, regulasi dan pengabdian pada masyarakat.
Judul : Manajemen Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Prinsip & Praktik | |||||||||||||||||||||||
Silahkan download Buku Teknik Pantai ini dalam bentuk file pdf pada link dibawah ini ;
https://drive.google.com/file/d/1FFDStFW2TDHxaMz_5bMYRQScqd42N7zr/view?usp=sharing
Assalamualaikum wr wb. di infokan berkenaan dgn persyaratan pengusulan dokumen halal. LPPOM Kaltara melaksanakan pelatihan sistem halal akan dilaksanakan selasa depan 17 Mei 2022 di kantor MPP Kota Tarakan (depan pom bensin mulawarman). di lantai 2 pada jam 8.30-16.00 WITE.
Kesempatan IKM berpartisipasi dan langsung praktek penyusunan dokumen SJPH - BPJPH 2022.
Silahkan liat Pembuatan Pakan Ikan Berbahan Lokal semoga bermanfaat, berikan komentar, like dan share. Terima kasih
KARAKTERISASI BAKTERI Vibrio sp PADA BENUR UDANG WINDU
(Penaeus monodon F) DI HATCHERY KOTA TARAKAN
Jimmy Cahyadi
Penelitian ini bertujuan melihat karakterisasi bakteri vibrio sp pada benur udang windu (Penaeus monodon F) di hatchery Kota Tarakan. Sampel penelitian diambil pada 5 hatchery yang ada di Kota Tarakan. Sampel penelitian diambil sebanyak 1 % pada setiap fase Naupli, Zoea, Mysis, dan Post larva benur udang windu. Pengamatan penelitian dibagi menjadi dua yaitu di Lapangan meliputi Pengamatan Gejala klinis Pengamatan Patologi Anatomi Isolasi Bakteri dan di Laboratorium meliputi Isolasi, pewarnaan, kultivasi, dan beberapa uji lanjutan karakterisasi
Hasil Penelitian menunjukan tidak ditemukan karakter jenis bakteri Vibrio sp pada fase Naupli, Zoea, Mysis, dan Post larva udang windu (Penaeus monodon F) di 5 hatchery yang ada di Kota Tarakan.
Kata Kunci : Karakterisasi, Bakteri Vibrio sp, Udang Windu
KARAKTERISASI BAKTERI Vibrio sp PADA BENUR UDANG WINDU
(Penaeus monodon F) DI HATCHERY KOTA TARAKAN
Jimmy Cahyadi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat karakterisasi bakteri vibrio sp pada benur udang windu (Penaeus monodon F) di hatchery Kota Tarakan. Sampel penelitian diambil pada 5 hatchery yang ada di Kota Tarakan. Sampel penelitian diambil sebanyak 1 % pada setiap fase Naupli, Zoea, Mysis, dan Post larva benur udang windu. Pengamatan penelitian dibagi menjadi dua yaitu di Lapangan meliputi Pengamatan Gejala klinis Pengamatan Patologi Anatomi Isolasi Bakteri dan di Laboratorium meliputi Isolasi, pewarnaan, kultivasi, dan beberapa uji lanjutan karakterisasi
Hasil Penelitian menunjukan tidak ditemukan karakter jenis bakteri Vibrio sp pada fase Naupli, Zoea, Mysis, dan Post larva udang windu (Penaeus monodon F) di 5 hatchery yang ada di Kota Tarakan.
Kata Kunci : Karakterisasi, Bakteri Vibrio sp, Udang Windu
DISTRIBUSI TAMBAK KOTA TARAKAN
BERDASARKAN INTERPRETASI CITRA SATELIT LANDSAT-TM
Staf Pengajar Jurusan Budidaya Perairan FPIK Universitas
Jl. Amal Lama No.1, Gedung E, Kota Tarakan, Kaltim. Telp (0551) 5507023
Email : jimmy_lova2006@yahoo.com
jim.borneo@gmail.com
Pulau Tarakan yang menurut geografis terletak antara 3o14’ - 3o25’ Lintang Utara dan 117o38’ Bujur Timur dengan luas wilayah mencapai 657,33 km2 yang terdiri dari daratan seluas 250,80 km2 (38,15%) dan lautan seluas 406,53 km2 (61,85%). Sedangkan menurut administrasi Pulau Tarakan terletak di bagian utara Kalimantan Timur yang berdekatan dengan Negara
Kondisi tersebut di atas menjadikan Kota Tarakan memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis baik dalam lingkup propinsi, nasional, maupun internasional. Kondisi ini pulalah yang menjadikan Kota Tarakan menjadi
Masalah tersebut harus menjadi kajian utama dan prioritas dalam strategi pengelolaan wilayah pesisir, dimana apabila masalah tersebut dibiarkan atau dikelola dengan tidak bijaksana, maka bukan mustahil kekayaan hayati yang dulunya menjadi suatu kebanggaan akan menjadi cerita pengantar tidur bagi anak cucu kita nantinya.
Hingga saat ini, penambahan luas lahan tambak dengan mengkonversi lahan mangrove sudah pada tingkat yang sangat kritis, dimana perbandingan antara luas lahan tambak yang dibuka dengan lahan mangrove yang tersisa sangat jauh. Hal ini diperparah dengan semakin besarnya pula kebutuhan lahan permukiman penduduk. Pertambahan jumlah penduduk dengan permukimannya secara otomatis juga menambah beban pada lingkungan, khususnya buangan limbah domestik.
Kondisi yang telah berada pada titik kritis ini tentu saja memerlukan penanganan dan pengelolaan yang tepat, dimana dengan pengelolaan dan manajemen yang tepat, maka akan menambah umur dari kesuburan lingkungan, khususnya Pulau Tarakan. Pengelolaan yang dimaksud adalah tata letak penggunaan lahan (land use) yang tepat dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, budaya local, serta tinjauan ekologis yang berkelanjutan.
Strategis pengelolaan wilayah pesisir haruslah meliputi langkah-langkah yang tersistematika dengan baik, dimana sebagai langkah awal yang harus dilakukan ialah dengan menginventarisir luasan dan sebaran tambak yang telah ada sekarang, kemudian selanjutnya ditentukan bentuk penanganan dan pengolahan lahan yang terbaik berdasarkan kaidah-kaidah konservasi dan kontinuitas.
Namun yang menjadi kendala dalam upaya inventarisir tambak secara manual ialah waktu yang lama dibutuhkan dalam menghitung luasan serta akurasi distribusi tambak yang kurang tepat. Kendala ini diperparah dengan banyaknya biaya yang dibutuhkan untuk menangani kegiatan inventarisir tersebut.
Teknologi alternative penginderaan jauh (remote sensing) mampu meminimalisir kendala tersebut di atas. Dengan langkah interpretasi citra yang menampilkan warna semu sebagai refleksi dari fenomena alam yang ditangkap, maka distribusi tambak tersebut dapat ditentukan dan digambarkan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Pemanfaatan data satelit penginderaan jauh optik seperti citra satelit landsat TM sangat menunjang kegiatan ini. Obyek tambak dengan pola khusus serta kandungan substrat lumpur yang khas memberikan kenampakan pada citra yang sangat kontras, spesifik, dan mudah dikenali serta mudah dibedakan dengan obyek hutan mangrove, darat maupun obyek-obyek liputan lahan yang lain.